Semua orang Samarinda pasti tahu dengan Jembatan Mahakam, Jembatan yang paling vital keberadaannya,
jembatan sebagai gerbang masuk ke Samarinda kota. Jembatan Mahakam (atau Jembatan Mahkota I) adalah sebuah jembatan yang dibangun di atas
alur Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda
kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan tersebut sangat
vital bagi pengguna kendaraan sebagai jalur keluar masuk kendaraan dari dan
menuju luar kota Samarinda. Jembatan Mahakam dibangun
pada tahun 1987
dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Jembatan Mahakam memiliki ciri-ciri rangka baja berbentuk segitiga
dan tulisan "JEMBATAN MAHAKAM" berbentuk setengah lingkaran. Jembatan
dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya
(Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter
di atas permukaan aspal. Jembatan ini memiliki lajur pejalan kaki di sampingnya.
|
Jembatan Mahakam (Sumber : Wikipedia) |
Pada
tahun-tahun setelah peresmian Jembatan Mahakam, Jembatan Mahakam
adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan daerah Mahakam bagian utara dan
Mahakam bagian selatan. Kurang lebih 20 tahun jembatan Mahakam menjadi
penghubung antara Samarinda Seberang dengan Samarinda
Kota, Pemerintah Kota Samarinda mulai membangun dua jembatan untuk mengatasi
kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Mahakam. Dua jembatan itu adalah jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dibangun
di Kelurahan Sengkotek) dan jembatan Mahkota II (dibangun di Palaran).
Sejak
dibangun dan diresmikan pada tahun 1987, konstruksi Jembatan Mahakam semakin menurun karena
perkembangan Kota Samarinda yang berakibat pada banyaknya kendaraan-kendaraan
(baik dari dalam maupun luar kota) yang melewati Jembatan Mahakam karena lebih
dekat menuju pusat kota Samarinda meskipun sudah dibangun jembatan alternatif,
yaitu Jembatan Mahakam Ulu. Jembatan Mahakam
semakin terancam untuk roboh ketika pada tanggal 23 Januari
2010 tiang jembatan
ditabrak oleh sebuah ponton batubara. meskipun jembatan ini tercatat 6 kali ditabrak
ponton. Namun, tabrakan oleh ponton tersebut menjadi sorotan dan perhatian
besar karena kondisi konstruksi Jembatan Mahakam yang semakin menurun.
Saat ini
Jembatan Mahakam hanya boleh dilalui kendaraan kecil dan sepeda motor,
kendaraan besar seperti tronton dan truk gandeng diminta untuk lewat mahulu
saja meski akses jalannya belum begitu baik. Pemerintah merencanakan akan
membangun jembatan kembar di sisi Jembatan Mahakam namun belum diketahui kapan
akan selesai. Setiap sore, siapapun yang ingin menyeberang harus ekstra
bersabar karena untuk melalui jembatan Mahakam harus rela mengantri dan ikut
macet sampai berjam-jam. Sudah banyak yang mengeluhkan hal ini namun, masih
belum mendapat tanggapan positif terkait kemacetan tersebut.
|
Jembatan Mahakam di Malam Hari (Sumber : sihitampekat)
|
Apabila malam hari Jembatan Mahakam akan sedikit lengang dan begitu bersinar
karena diterangi cahaya lampu jembatan, kerlap kerlip lampu kendaraan yang
melintasinya juga menggambarkan denyut nadi kehidupan masyarakat kota
Samarinda.
****Wisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar