Minggu, 29 Juni 2014

Jembatan Mahakam

Semua orang Samarinda pasti tahu dengan Jembatan Mahakam, Jembatan yang paling vital keberadaannya, jembatan sebagai gerbang masuk ke Samarinda kota. Jembatan Mahakam (atau Jembatan Mahkota I) adalah sebuah jembatan yang dibangun di atas alur Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan tersebut sangat vital bagi pengguna kendaraan sebagai jalur keluar masuk kendaraan dari dan menuju luar kota Samarinda. Jembatan Mahakam dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Jembatan Mahakam memiliki ciri-ciri rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan "JEMBATAN MAHAKAM" berbentuk setengah lingkaran. Jembatan dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal. Jembatan ini memiliki lajur pejalan kaki di sampingnya.
Jembatan Mahakam (Sumber : Wikipedia)
Pada tahun-tahun setelah peresmian Jembatan Mahakam, Jembatan Mahakam adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan daerah Mahakam bagian utara dan Mahakam bagian selatan. Kurang lebih 20 tahun jembatan Mahakam menjadi penghubung antara Samarinda Seberang dengan Samarinda Kota, Pemerintah Kota Samarinda mulai membangun dua jembatan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Mahakam. Dua jembatan itu adalah jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dibangun di Kelurahan Sengkotek) dan jembatan Mahkota II (dibangun di Palaran).

Sejak dibangun dan diresmikan pada tahun 1987, konstruksi Jembatan Mahakam semakin menurun karena perkembangan Kota Samarinda yang berakibat pada banyaknya kendaraan-kendaraan (baik dari dalam maupun luar kota) yang melewati Jembatan Mahakam karena lebih dekat menuju pusat kota Samarinda meskipun sudah dibangun jembatan alternatif, yaitu Jembatan Mahakam Ulu. Jembatan Mahakam semakin terancam untuk roboh ketika pada tanggal 23 Januari 2010 tiang jembatan ditabrak oleh sebuah ponton batubara.  meskipun jembatan ini tercatat 6 kali ditabrak ponton. Namun, tabrakan oleh ponton tersebut menjadi sorotan dan perhatian besar karena kondisi konstruksi Jembatan Mahakam yang semakin menurun.

Saat ini Jembatan Mahakam hanya boleh dilalui kendaraan kecil dan sepeda motor, kendaraan besar seperti tronton dan truk gandeng diminta untuk lewat mahulu saja meski akses jalannya belum begitu baik. Pemerintah merencanakan akan membangun jembatan kembar di sisi Jembatan Mahakam namun belum diketahui kapan akan selesai. Setiap sore, siapapun yang ingin menyeberang harus ekstra bersabar karena untuk melalui jembatan Mahakam harus rela mengantri dan ikut macet sampai berjam-jam. Sudah banyak yang mengeluhkan hal ini namun, masih belum mendapat tanggapan positif terkait kemacetan tersebut.
 

Jembatan Mahakam di Malam Hari (Sumber : sihitampekat)
Apabila malam hari Jembatan Mahakam akan sedikit lengang dan begitu bersinar karena diterangi cahaya lampu jembatan, kerlap kerlip lampu kendaraan yang melintasinya juga menggambarkan denyut nadi kehidupan masyarakat kota Samarinda. 

****Wisata


Tidak ada komentar:

Posting Komentar